Minggu, 16 November 2014

Koto Anau Jadi Jalur Pada Event Tour De Singkarak 2014

Event Tour De Singkarak yang berlangsung setiap Tahun bertujuan untuk memajukan nama Sumatera Barat pada sektor wisata di mata dunia. Di tahun 2014 Koto Anau menjadi jalur yang akan dilalui pada Etape ke-8 Tour De Singkarak (TDS) untuk dilalui para peserta. TDS 2014 yang diadakan dari tanggal 6 Juni 2014 sampai tanggal 15 Juni 2014 dengan jarak tempuh sekitar 1.250KM dibagi menjadi 9 Etape. Di Etape ke-8, Sabtu 14 Juni 2014 dengan jalur Sawahlunto – Solok Selatan yang mempunyai jalur tempuh sekitar 167KM dan di ikuti oleh 88 pembalap.

Tour de Singkarak 2014
Tour de Singkarak 2014 Akan Melewati Jalur Koto Anau

Etape 8 yang melalui Koto Anau ini menjadi rute terberat oleh para peserta. Dikarenakan beberapa tanjakan seperti tanjakan kilometer 2 yang berada di level empat, di daerah Bukit Sileh yang menjadi tanjakan level satu pada kilometer 52, tepat 16,5 kilometer sebelum memasuki finish peserta akan berhadapan dengan tanjakan Liki.

 Etape ke-8 Tour de Singkarak 2014 yang Melewati Jalur Koto Anau

Adapun jalur pada Etape ke-8 yang harus di lalui pembalap kali ini yaitu melewati start dari lapangan segitiga Sawahlunto Pasar Sawah Lunto – Muaro Kalaban – Silungkang – Sungai Lasi – Soak Laweh – Stasiun Bus Kota Solok – Muaro Paneh – Koto Anau – Lembang Jaya – Bukik Sileh – Pasar Bukik Sileh – Air Tawar – Lambah Gumanti – Alahan Panjang – Pantai Cermin – Surian – Solok Selatan – Sungai Kalu – Balun – Parik Gadang – Pakan Rabaa – Muaro Labuah – Koto Baru – Pakan Salasa – Liki – Padang Aro – Lubuak Gadang – dan garis finish di Sangir Padang Aro Solok Selatan.
Titik Sprint untuk merebut Point Green Jersey oleh peserta ada di tiga tempat yaitu kilometer ke-30 sekitar daerah Terminal Solok, kilometer ke-100 di daerah Surian dan kilometer ke-133,5 tepatnya di Muaro Labuah.

Etape ke-8 ini menyuguhkan keindahan alam yang membuat takjub para peserta. Kebun teh yang membentang di sepanjang jalur Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Warna biru nan indah dari danau kembar (Danau Ateh dan Danau Bawah) di dekat jalur Koto Anau menyejukkan pemandangan.

Selain karena pilihan tempat Wisata di daerah ini, Sejarah desa ini pun patut diketahui.

Sabtu, 15 November 2014

Sedikit Sejarah Kerajaan Koto Anau


Sebuah Kerajaan yang konon telah ada sejak abad 12 pada masa pemerintahan Pitalo Jombang yang memperistri Puti Sari Mayang salah satu kerabat dari Raja Melayu di Jambi. Kerajaan Koto Anau diperkirakan berdiri sejak keturunan Raja Melayu yang sempat bersembunyi di Gunung Selasih (lebih dikenal dengan Gunung Talang) memperbesar wilayahnya.

istana kerajaan koto anau

Istana Kerajaan Koto Anau


Saat ini sulit untuk mencari ranji keturunan dari Raja Koto Anau ini. Tapi beberapa orang keturunan dari Raja Koto Anau antara lain Mohammad Saleh Dt. Bagindo Yang Dipatuan (1002-1020) pernah menjabat sebagai wali nagari di Koto Anau dan juga Thaher Dt. Bagindo Yang Dipatuan (1946-1948).

Sejarah ini semakin menarik dikarenakan adanya hubungan kekerabatan antara Raja Koto Anau dengan Raja Pagaruyuang dilihat dari garis keturunan yang sama berasalah dari Kerajaan Melayu. Bukti-bukti peninggalan Kerajaan Koto Anau juga telah dituliskan dala beberapa buku. Menjelaskan tentang peninggalan seperti Pandam kuburan, Tombak pusaka, Rumah gadang sembilan ruang, Tepian puti, Bekas Istana Raja Koto Anau di Kampung Dalam Koto Anau, Tempat mandi putri dan raja, Peralatan rumah tangga, Lesung salirik tujuh dan batu angkek-angkek.

Selain karena Sejarah, di kampung ini juga tersimpan destinasi Wisata yang tak kalah menariknya.